Translate

Home » » Jika Aku Menjadi Gubernur Bank Indonesia

Jika Aku Menjadi Gubernur Bank Indonesia

Written By Santosa Blogger Cirebon on Wednesday, February 15, 2012 | 4:15 PM



     Mungkin bagi aku kesempatan untuk menjadi Gubernur Bank Indonesia itu sangat mustahil, terlebih lagi untuk menjadi calonnya saja itu sangat membutuhkan keahlian, pengalaman, ketelitian, ketenangan, kredibilitas tinggi dan dapat dipercaya. Bukan hanya itu, Gubernur Bank Indonesia pun sebagai orang yang paling berpengaruh dalam menerapkan kebijakan finansial dan itu secara tidak langsung akan mempengaruhi sistem perekonomian di Indonesia secara umum. Tentunya dia sudah pasti berawawasan luas tentang kondisi perekonomian di Indonesia dan skala internasional dalam aspek perekonomian. Kalau dibandingkan dengan diri saya pribadi, yang masih duduk di bangku perkuliahan (S1) bidang Pendidikan Ekonomi dan Akuntansi pasti masih jauh. Tetapi dibalik semua itu, mungkin sebuah impian yang tulus untuk negeri tanah kelahiran sendiri yang tulus pasti Tuhan akan mendengar dan membantu mewujudkannya. Amiin.
     Lalu bagaimana fungsi Bank Indonesia itu sendiri, sebelum saya memimpin Bank Indonesia jika kelak saya akan menjadi gubernur Bank Indonesia? Sepanjang pengetahuan saya, Bank Indonesia memiliki fungsi utama yakni menyetabilkan perdagangan nilai tukar rupiah terhadap dollar di pasar. Selain itu BI memiliki wewenang untuk mengawasi sistem perbankan di Indonesia dan mengeluarkan beberapa kebijakan, diantaranya menetapkan suku bunga bank. Semua itu tentunya berimplikasi pada perubahan laju inflasi setiap tahun, pertumbuhan perekonomian indonesia, sektor pembangunan terutama infrastruktur dan kesejahteraan rakyat indonesia.
     Agar Bank Indonesia dalam hal ini lebih optimal di dalam menjalankan fungsinya sebagai bank sentral di Indonesia maka diperlukan strategi khusus untuk menaikkan nilai mata uang rupiah, apa saja yang harus dilakukan oleh seorang Gubernur Bank Indonesia agar dapat menjalankan sesuai dengan fungsinya tersebut? Banyak program dasar dan komprehensif yang akan saya galangkan jika kelak nanti saya menjadi Gubernur Bank Indonesia, ada tiga kerangka pokok program kelak jika saya menjadi Gubernur Bank Indonesia semata-mata untuk ikut membantu pemerintah menyejehterakan masyarakat indonesia dan menaikkan mata uang rupiah, diantaranya ;
  1. Program Internalisasi Amanah
  2. Program Eksternalisasi Kompetitif
  3. Program Indonesia Cerdas Bersama Rupiah 
     Di dalam memulai suatu pekerjaan haruslah dan memang lebih baik jika kita mengoreksi bagian dari sisi internal terlebih dahulu. Di dalam mengawali program internalisasi amanah kita akan mengenal fungsi manajemen dasar seperti ; Planning, Organizing, Actualing, Controlling & Evaluating (POACE) yang berarti Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan dan Evaluasi. Konsep dasar di dalam fungsional manajemen tersebut akan saya gunakan di dalam keseharian saya dalam memimpin Bank Indonesia untuk ke depan kelak. Berikut akan saya jabarkan konsep pengembangan di dalam kerangka dasar manajemen dasarnya ;
  • Perencanaan adalah proses dimana persiapan sebelum melakukan kegiatan operasional, atau sebelum melakukan gerakan yang lebih kompleks di dalam menjalankan visi dan misi serta proyek yang berkaitan. Di sisi internal kita akan mengadakan rapat bersama anggota dewan untuk membahas kesiapan dan target dasar yang harus dicapai oleh BI di dalam menstabilkan kurs, inflasi, dan perkembangan perbankan komersial di Indonesia. Apa yang perlu diantisipasi jika di dalam rencana kita (BI) menemui hambatan dan masalah di sisi internal, seperti adanya ajuan perencanaan yang tidak memihak kesejahteraan sosial rakyat indonesia. 
  • Pengorganisasian disini adalah hubungan atau komunikasi dan pengkoordinasian, pengorganisasian diperlukan agar kita tahu dimana posisi, jabatan, wewenang, dan tanggung jawab kita di dalam sebuah organisasi sebelum melakukan tindakan. Disisi internal ini pengorganisasian dilakukan agar tidak adanya lepas arahan dari pimpinan BI terhadap jajaran BI. Komunikasi ini penting, di dalam mengenali sesama anggota dewan BI agar karakter dari tiap personal. Ini mengacu pada integritas dan kredibilitas dari tiap person yang bekerja di BI. Ada 5 syarat pokok tiap pejabat BI haruslah lulus kategori, diantaranya ;
  1. Cerdas, atau ahli. Dia haruslah ahli dalam bidang yang akan dijalankannya. Misalnya di bagian analisis tentang pengawasan perbankan yang mengalami kondisi tidak sehat. Agar segera dilakukan mergerisasi dengan bank yang lain. Agar tidak terjadi kasus seperti bank Century yang tidak sehat sehingga menimbulkan krisis kepercayaan dari masyarakat, ini tentunya tugas BI dalam mengawasi perbankan di indonesia dianggap lemah. Maka dari itu, BI harus lebih teliti kembali di dalam mengawasi perbankan di Indonesia. 
  2. Kejujuran, kejujuran adalah modal awal di dalam berhubungan dengan orang lain. Sifat manusia yang jujur akan sedikit membantu untuk memudahkan segala pekerjaan. Jika salah satu dari pejabat BI terdapat pejabat yang tidak memiliki sifat ini, maka akan berakibat fatal. Contohnya setiap akhir periode BI pasti akan mengeluarkan laporan di tiap divisi, jika terdapat pejabat yang memalsukan laporan. Maka hal ini akan merusak citra, dan akan mengganggu proses perencanaan program BI di periode yang akan datang. 
  3. Dapat dipercaya, pejabat BI haruslah dapat menjaga rahasia negara dengan baik. BI haruslah selektif dalam mencari pejabatnya di tiap divisi di dalam Struktur Jabatan di dalam Bank Indonesia yang merupakan bank central di Indonesia. Akan sangat berbahaya jika ada pejabat BI yang membeberkan rahasia keuangan BI kepada khalayak umum. 
  4. Menyampaikan, pejabat BI haruslah pandai di dalam memahami perubahan perekonomian regional dan internasional. Agar di tiap jajaran divisi pejabat BI dapat menyampaikan isu-isu kepada atasan mengenai langkah-langkah apa yang harus dilakukan BI untuk mengatasi permasalahan. Misalkan krisis nilai tukar rupiah. 
  5. Bertaqwa, disini dewan dan seluruh jajaran staf BI haruslah memiliki kadar keimanan yang kuat terhadap kepercayaannya akan agama yang sedang dianutnya. Ini sangat penting, di dalam menjalankan aktivitasnya sebagai insan atau warga negara yang baik.
  •  Penggerakan ; sebelum melakukan perintah, dan penjalanan misi-misi BI, haruslah mengacu pada prosedur yang berlaku. Ini berlaku untuk semua jajaran divisi, agar tidak melanggar kode etik. Prinsipnya haruslah seefisien mungkin dan efektif, sehingga di dalam setiap aktivitasnya BI diharapkan akan memiliki hasil kinerja yang selalu meningkat. Sehingga citra BI dapat meningkat di mata internasional, terutama upayanya dalam meningkatkan nilai mata rupiah terhadap dollar. 
  • Pengawasan ; Pengawasan adalah bidang yang sangat fital. Peran Gubernur Bank Indonesia yang membawahi seluruh jajaranya sangat penting di dalam perannya mengawasi segala bentuk operasional kinerja jajaran divisi bagian di BI. Pengawasan itu sendiri bukan hanya di dalam internal tetapi perlu juga pengawasan di bagian eksternal, seperti turun langsung dalam pengawasan perubahan nilai tukar rupiah dan perbankan yang ada di Indonesia. 
  • Evaluasi disini adalah peninjauan ulang terhadap seluruh kinerja dan semua kegiatan yang merupakan hasil dari program Bank Indonesia selama satu periode. Ini sangat penting, terlebih apabila dirasa terdapat kekurangan, maka di tahap evaluasi kita dapat mencari solusi untuk ke depan agar lebih baik.
Sebagai Gubernur BI akan menetapkan program dasar yang harus di capai oleh BI skala eksternal kompetitif dalam satu periode, diantaranya ;
  1. Kurs nilai tukar rupiah terhadap dollar harus tetap berada dalam level tertentu. Misalkan nilai tukar rupiah untuk satu dollar harus selalu berada dalam posisi Rp 6.000,- hingga Rp 7.000,- dan tidak boleh melebihi nilai maksimal yang telah ditetapkan. Ini berlaku untuk periode-periode ke depannya, tentunya perlu dilakukan langkah-langkah yang akan dijelaskan di nomer berikut.
  2. BI bersama Kementrian Keuangan mengadakan koordinasi bagaimana mencari solusi untuk mengatur cadangan dollar dengan segala biayanya yang mungkin akan memerlukan subsidi. Bagaimanapun BI harus memiliki tabungan yang sangat besar untuk menyimpan dollar agar senantiasa dapat mendongkrak nilai tukar rupiah. Program ini perlu pengawasan dari KPK dan BPK agar adanya jaminan kuat untuk masyarakat agar BI lebih objektiv dan transparan sesuai prosedur.
  3. BI mencari jalan untuk menekan laju inflasi tiap tahun, agar inflasi tersebut tidak berdampak pada melemahnya nilai mata uang rupiah. Lalu bagaimana peran BI di dalam membantu menekan laju inflasi yang akan berbuntut pada melemahnya kurs nilai rupiah? Salah satunya dengan menaikkan nilai suku bunga pinjaman terhadap bank-bank komersial di Indonesia. Mengapa demikian, karena dengan menaiknya suku bunga pinjaman maka bank komersial akan ikut menaikkan suku bunga pinjamannya terhadap peminjam (debitor). Langkah ini akan sedikit membantu untuk menekan jumlah penyebaran uang yang beredar di pasaran dan tentunya masyarakat akan mengurangi perilaku komsumtifnya yang mana akan menurunkan permintaan agregat (permintaan terhadap barang) sehingga barang atau jasa tidak mengalami kenaikan yang disebabkan oleh menaiknya permintaan barang/jasa di pasaran. 
  4. Disamping BI menaikkan suku bunga, BI pun khusus menurunkan nilai suku bunganya untuk sektor perbankan berbasis syariah, yang dinilai lebih ideal untuk memberikan bantuan permodalan kepada sektor wirausaha seperti UMKM. Karena disamping tidak adanya sistem bunga dalam credit yang mana bunga disini adalah yang memberatkan peminjam. Diharapkan dengan "gemuknya" bank yang berbasis syariah dengan sistem bagi hasil lebih meringankan peminjam uang (debitor) dalam melunasi hutangnya kepada bank. Lain halnya bank yang berbasis konvensional yang menggunakan sistem pinjaman berbunga dan jatuh tempo akan jauh lebih memberatkan calon wirausaha atau pengusaha yang sedang meniti karir. Serta bank berbasis syariah dinilai lebih ketat di dalam proses analisisasi terhadap calon debitor, dan terbukti jarang terjadi kasus/masalah kredit macet. Menurunkan suku bunga yang mana khusus diberikan kepada bank berbasis syariah ini akan ikut merangsang sektor Usaha Kecil Menangah (UKM) untuk lebih giat lagi dalam berproduksi lantaran kurangnya modal. Perlu disadari bahwa UKM ternyata terbukti sebagai benteng untuk melindungi masyarakat dari tekanan krisis global yang terjadi di akhir tahun 2011. Penurunan nilai suku bunga ini diharapkan tidak menimbulkan gerakan laju inflasi, karena debitor dinilai lebih bijaksana dalam menggunakan uangnya.
  5. Menghimbau kepada masyarakat untuk ikut menabung uangnya di bank, dan mengajak perbankan untuk ikut mengkampanyekan "Ayo menabung untuk masa depan!" kepada semua lapisan masyarakat dan tentunya turut serta untuk mengkampanyekan "Bijaklah dalam berbelanja." Dengan adanya jaminan keuangan dari BI akan memberikan rasa percaya dari masyarakat kepada pemerintah. Diharapkan langkah ini akan mempengaruhi gerak laju inflasi tanpa diiringi dengan defalsi (penurunan harga barang) yang tentunya akan merugikan masyarakat pedagang. 
  6. Di dalam memberikan jaminan keuangan kepada masyarakat (nasabah) akan simpanan uangnya di bank yang ada di Indonesia. Tentunya BI harus lebih ketat di dalam mengawasi "kesehatan keuangan" di bank-bank yang ada di Indonesia baik bank berbasis konvensional maupun syariah. Bila ada bank yang diindikasikan mengalami pailit, atau kondisi yang      "tidak sehat" segera mengambil langkah-langkah untuk menyelamatkan bank tersebut. Salah satunya dengan me-mergelisasi atau penyatuan bank yang tidak sehat dengan bank milik pemerintah atau lainnya. Cara lain yang ditempuh dengan mengambil alih (akuisisi) bank-bank kecil yang dikhawatirkan mengalami krisis finansial. Agar diharapkan kredibilitas perbankan di Indonesia tetap terjaga dengan baik. Hal ini akan menentramkan rasa aman di hati masyarakat terhadap perbankan di Indonesia.
  7. Mengawasi secara penuh terhadap sistem pengkreditan bank komersial di Indonesia, meliputi sistem tagihan, jatuh tempo, jaminan, jasa inkaso (debt collector), bunga pinjaman, dan segala aspek sistem transaksi perbankan. Agar konsumen ataupun pengguna jasa bank dapat merasa nyaman dan merasa terlindungi dari hukum. Bank komersial harus bertanggung jawab atas keselamatan si peminjam uang, karena dalam realita yang terjadi banyaknya bank yang menagih para peminjam uang dengan menggunakan jasa debt collector dan seringnya terjadi tindak kekerasan. Seperti terbunuhnya para pengusaha yang gagal membayar hutang-hutangnya. BI dalam hal ini haruslah bertindak tegas, dan harus segera diselesikan sesuai dengan prosedur hukum yang berlaku.
  8. Mengeluarkan kebijakan fiskal, seperti menaikkan nilai pajak terhadap barang-barang mewah dan impor atau sektor pajak yang lainnya. Kebijakan fiskal inipun secara tidak langsung akan ikut mempengaruhi masyarakat untuk lebih bijak lagi dalam berbelanja, dan tentunya ikut mengisi kas keuangan negara atau mengisi defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) demi membangun insfrastruktur di Indonesia sehingga dapat memancing investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia. Langkah ini juga diharapkan dapat membantu memudahkan akomodasi transportasi yang lebih kompleks. 
  9. Menghimbau/menindak tegas (melalui koordinator Menteri Perekonomian) kepada masyarakat pedagang agar tidak berlaku curang, seperti mengendapkan barang dagangan sehingga akan mempengaruhi persediaan barang yang berdampak langkanya barang dagangan yang akan disusul dengan naiknya barang/jasa di pasaran serta untuk tidak asal-asalan dalam menaikkan harga komoditi barang dan jasa di pasar.
  10. Ikut mengkampanyekan hidup damai kepada seluruh masyarakat indonesia yang hidup dengan nilai-nilai demokrasi. Diharapkan langkah ini dapat menghasilkan respon atau sentimen positif dari masyarakat dalam negeri maupun luar negeri, sehingga diharapkan nantinya nilai tukar rupiah akan stabil. 
  11. Mengapa inflasi harus ditekan? Karena inflasi adalah kenaikan harga barang/jasa yang terjadi pada suatu periode terntentu dimana akan menyebabkan turunnya nilai mata uang dalam negeri terhadap nilai mata uang asing (dollar), disaat itulah masyarakat akan membeli/menukar rupiah dengan dollar. Sehingga nilai dollar naik namun disisi lain nilai rupiah menurun dan tentunya Bank Indonesia akan mengeluarkan biaya yang cukup besar untuk menanggung beban tersebut dengan mengintervensi tentunya. Inflasi juga akan berdampak turunnya daya beli masyarakat terhadap barang/jasa di pasar dan inilah salah satu penyebab terjadinya krisis ekonomi.
  12. Apabila perekonomian indonesia mengalami krisis finansial yang berkepanjangan, maka Bank Indonesia mengusulkan kepada President untuk segera memotong digit angka di mata uang rupiah (Senering) demi menyelamatkan nilai rupiah terhadap perdagangan kurs rupiah. Namun apabila dirasa perekonomian indonesia sedang berjalan normal dan meningkat, maka Bank Indonesia dapat melakukan Redenominasi atau penyederhanaan mata uang. Seperti yang kita tahu bersama indonesia memiliki mata uang rupiah yang terlalu banyak digit angkanya. Hal ini dinilai boros, dan mudah dipengaruhi oleh dollar. Maka dari itu penyederhanaan perlu dilakukan, agar rupiah akan lebih kuat jika berhadapan dengan dollar. Namun kedua hal ini akan berdampak sangat besar pada perekonomian indonesia secara langsung, sehingga membutuhkan kehati-hatian didalam memutuskan kebijakan terutama yang berkaitan dengan kesejahteraan bangsa Indonesia. Terutama isu-isu yang akan menimbulkan spekulasi negatif dari masyarakat, sehingga mengakibatkan naiknya angka inflasi secara tiba-tiba. Ini merupakan tugas besar bagi Gubernur Bank Indonesia (saya) di dalam menyosialisasikan kepada masyarakat luas agar tidak terjadi isu negatif, dan diharapkan masyarakat dapat memahami dan mendukung kebijakan ini mengingat pentingnya penyederhanaan mata uang rupiah untuk kepentingan kemajuan perekonomian indonesia. 
Berikut adalah kurva penjelasan mengenai redenominasi :
     Keterangan :
  • P = Price atau harga barang
  • Q = Quantitative atau output dari produksi (jumlah barang)
  • 0 = Posisi nol
  • S = Supply atau penawaran yang atas persediaan barang
  • D = Demand atau permintaan barang
  • E = Equilibrium atau titik di dalam posisi yang seimbang
     Harga dari awal hingga ke titik E cenderung stabil, dan diikuti dengan jumlah barang barang yang tetap stabil dan antara permintaan dan penawaran tidak terjadi gejolak yang mengkhawatirkan. Karena tidak adanya perubahan garis linier pada sumbu D dan S.
     Di samping menjalankan program dasar, BI pun haruslah memiliki program penunjang lainnya secara komprehensif dan lebih profesional lagi dalam visi dan misinya untuk ikut berperan dalam membangun pertumbuhan perekonomian indonesia. Beberapa proyek jangka panjang beberapa diantaranya yang adalah merupakan program indonesia cerdas bersama rupiah;
  1. Membentuk tim pelindung secara hukum internasional terhadap para pahlawan devisa negara seperti TKI dan pekerja indonesia yang lainnya di luar negeri, yang turut membatu penyediaan mata uang dollar di tanah air. Sehingga BI turut terbantu secara langsung dalam penyediaan mata uang asing di tanah air.
  2. Meminimalisir biaya perjalanan para pejabat BI seefisien mungkin dan seefektif mungkin, agar komitmen BI di dalam visi dan misinya tetap terjaga. 
  3. Mengadakan program "Ekonomi Cerdas" bersama mahasiswa dan akademisi pendidikan bersama para ahli di bidang keuangan dan perekonomian untuk ikut bersama-sama dalam seminar atau penelitian bersama dalam rangka meningkatkan pertumbuhan perekonomian secara cerdas, aktiv, dan mandiri. Sebagai wujud nyata jalinan Bank Indonesia terhadap masyarakat secara luas.
  4. Memberikan beasiswa kepada mahasiswa berprestasi dan kurang mampu dalam menempuh pendidikannya secara gratis dan disertai dengan perjanjian untuk menyalurkan ilmu kepada sekolah-sekolah kejuruan untuk berperan serta aktiv (merangsang) program berwira-usaha melalui pendidikan disamping mahasiswa tersebut tetap menjalankan pekerjaannya sebagai seorang pekerja. 
  5. Ikut mendorong perusahaan yang bergerak dalam komoditi ekspor untuk meningkatkan produktivitasnya, mengembangkan pasar, dan khususnya permodalan. 
  6. Memberikan apresiasi kepada sektor budaya dan pariwisata yang berhasil menyedot banyak wisatawan domestik maupun internasional untuk berkunjung di seluruh wilayah Indonesia. 
  Jika beberapa langkah di atas dapat dijalankan dengan semaksimal mungkin, tentu akan banyak berpengaruh pada tatanan pertumbuhan perekonomian secara langsung, seperti pada terjaganya nilai tukar rupiah terhadap dollar dan terjaminnya keamanan nasabah perbankan nasional yang menyimpan uangnya di bank-bank yang ada di indonesia tentunya dengan mendasari konsep dari fungsi manajemen tadi seperti Perencanaan, Pengorganisasian, Penggerakan, Pengawasan, dan Evaluasi. Semoga hal ini akan ikut menaikkan nama baik perbankan di Indonesia di mata masyarakat regional dan internasional serta dengan kuatnya nilai mata uang rupiah kita, semoga akan ikut memajukan perekonomian indonesia secara menyeluruh.
 Amiin.

Saran penulis untuk pemerintah, selaku operasional Bank Indonesia;
Barang siapa diberi beban oleh Alloh untuk memimpin rakyatnya lalu mati dalam keadaan menipu rakyat, niscaya Alloh mengharamkan surga atasnya.
[HR. Muslim ; 203]
Sumber Santosa Innovation
Share this article :

3 comments:

Anonymous said...

okeee bro, mantaaap!

Godjob said...

mantap gan, kayaknya jadi hot thread nih halah

ndes said...

udh bagus, isinya juga menarik dan cukup dimengerti.

Advertise

Hosting Gratis
SANTIKA PREMIERE JAKARTA - WEEKEND PROMO
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. FKIP Ekonomi & Akuntansi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger