Translate

Home » » Tinjauan Ekonomi Regional di Indonesia Tahun 2012

Tinjauan Ekonomi Regional di Indonesia Tahun 2012

Written By Santosa Blogger Cirebon on Friday, May 18, 2012 | 1:59 AM


Memasuki kuartal pertama 2012, berbagai indikator ekonomi di daerah menunjukkan perkembangan yang cukup baik. Secara keseluruhan, perkembangan ini menguatkan prakiraan pertumbuhan ekonomi nasional yang masih dapat tumbuh tinggi sekitar 6,5%, terutama didukung oleh aktivitas domestik yang masih kuat di berbagai daerah. Perekonomian Jawa dan Jakarta diprakirakan masih tumbuh di atas 6% (yoy) di tengah kecenderungan perlambatan ekspor manufaktur akibat melemahnya permintaan global. Sementara itu, perekonomian kawasan Sumatera diprakirakan dapat tumbuh lebih tinggi dibandingkan perkiraan sebelumnya, didukung oleh kinerja produksi sawit yang cenderung meningkat. Hal serupa juga terjadi di Kawasan Timur Indonesia (KTI). 

Di sisi inflasi, perkembangan di berbagai daerah pada akhir triwulan I 2012 cenderung mulai menunjukkan adanya peningkatan. Realisasi inflasi yang terjadi pada akhir triwulan I 2012 di hampir seluruh wilayah cenderung lebih tinggi dibandingkan periode yang sama dalam tiga tahun terakhir. Hal ini terutama dipicu oleh kenaikan harga bumbu - terutama cabe - yang cukup signifikan karena berkurangnya pasokan dan tertahannya penurunan harga beras karena bergesernya waktu puncak panen raya. Selain itu, ekspektasi masyarakat terhadap rencana kenaikan harga BBM bersubsidi diperkirakan turut memengaruhi perkembangan harga di akhir triwulan I 2012. 

Ke depan, prospek ekonomi di daerah akan dipengaruhi oleh dinamika perekonomian global yang hingga saat ini belum menunjukkan adanya perbaikan yang signifikan. Hal ini menjadi faktor risiko yang dapat menurunkan kinerja ekspor daerah. Berbagai informasi yang dihimpun dari kalangan pelaku usaha dan pemangku kepentingan lainnya mengindikasikan kekhawatiran dunia usaha terhadap kondisi ketidakpastian permintaan ekspor dapat terjadi hingga akhir 2012. Meski demikian, kuatnya permintaan domestik dan persepsi terhadap iklim investasi nasional menjadi peluang yang perlu dimanfaatkan secara optimal agar perekonomiaan nasional tetap dapat tumbuh tinggi. Hal lain yang perlu dicermati adalah meningkatnya intensitas permasalahan terkait penetapan upah minimum, terutama di daerah basis industri, yang perlu segera di atasi agar prospek iklim usaha tetap positif. 

Sejumlah faktor risiko juga diperkirakan membayangi perkembangan harga di berbagai daerah. Hal ini antara lain terkait rencana kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi dan rencana penerapan kebijakan pengendalian impor hortikultur. Mencermati berbagai risiko tersebut, langkah penguatan komunikasi kebijakan melalui forum koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) menjadi sangat penting untuk meredam eskalasi ekspektasi inflasi masyarakat. Selain itu, langkah tersebut perlu disertai upaya untuk menjamin ketersediaan pasokan dan pengawasan terhadap distribusi bahan pokok dan BBM bersubsidi. 

Buku publikasi Tinjauan Ekonomi Regional (TER) ini menelaah dinamika perekonomian nasional dari perspektif regional. Selain digunakan untuk mendukung perumusan kebijakan moneter, TER diharapkan dapat menjadi bahan referensi bagi pemangku kepentingan dan pemerhati perekonomian daerah. Akhir kata, semoga buku publikasi TER ini dapat memberi kontribusi nyata bagi pembangunan ekonomi.


Sumber : Bank Indonesia
Share this article :

0 comments:

Advertise

Hosting Gratis
SANTIKA PREMIERE JAKARTA - WEEKEND PROMO
 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. FKIP Ekonomi & Akuntansi - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger