Empat belas Butir Deming (W. Edwards Deming)
- Ciptakan tujuan yang mantap untuk perbaikan produk dan jasa
- Adopsi filosofi baru
- Hentikan ketergantungan pada inspeksi massal
- Akhiri kebiasaan memberikan bisnis hanya berdasar pada harga
- Perbaiki sistem produksi dan jasa secara konstan dan terus menerus
- Lembagakan metode pelatihan yang modern ditempat kerja
- Lembagakan kepemimpinan
- Hilangkan rasa takut
- Pecahkan hambatan diantara staf
- Hilangkan slogan, nasihat dan target untuk tenaga kerja
- Hilangkan kuota numerik
- Hilangkan hambatan terhadap kebanggaan ketrampilan kerja
- Lembagakan program pendidikan dan pelatihan yang kokoh
- Lakukan tindakan untuk melakukan transformasi
Manajer dan Pengelolaan Organisasi dan kebutuhan akan manajemen
Organization (organisasi) adalah :
Dua orang atau lebih yang bekerjasama dalam cara yang terstruktur untuk mencapai sasaran spesifik atau sejumlah sasaran.
Goal (sasaran) adalah:
Tujuan
yang diusahakan untuk dicapaioleh suatu organisasi; organisasi
seringkali mempunyai lebih dari satu sasaran; sasaran merupakan elemen
dasar dari organisasi
Management (Manajemen) adalah:
Proses
perencanaan, mengorganisasikan, memimpin dan mengenalikan pekerjaan
anggota organisasi dan menggunakan semua sumberdaya organisasi untuk
mencapai sasaran organisasi yang sudah ditetapkan.
Manager (manajer) adalah:
Orang yang bertanggungjawab untuk mengarahkan usaha yang bertujuan membantu organisasi dalam mencapai sasarannya
Berbagai Tipe Manajer
1. Fist-line (or first level)
mangers (manajer yang pertama atau tingkat pertama) adalah: Manajer
yang bertanggungjawab terhadap pekerjaan karyawan operasional saja dan
tidak membawahkan manajer lain
2. Middle Manager (manajer menengah) adalah manajer yang berada ditengah-tengah dalam hierarkhi organisasi ,
3. Top Manager (manajer puncak)
adalah: manajer yang bertanggungjawab atas seluruh manajemen dari
organisasasi; mereka menetapkan kebijakan operasional dan pedoman
interaksi organisasi dengan lingkungannya.
Manager Fungsional dan Umum
1. Function (fungsi)
adalah suatu klasifikasi yang menunjuk pada sekelompok aktivitas serupa
dalam suatu organisasi, seperti pemasaran atau koperasi.
2. Functional manager (manajer fungsional)
adalah seorang manajer yang bertanggungjawab hanya atas satu aktivitas
organisasi. Seperti manajemen keuangan atau manajemen sumber daya
anusia.
3. General Manager (manajer umjum)
adalah seorang yang bertanggungjawab atas semua aktivitas seperti
produksi, penjualan, pemasaran dan keuangan untuk sebuah organisasi
perusahaan atau anak perusahaan.
4. Technical skill (ketrampilan teknis) adalah kemampuan menggunakan prosedur, teknik, dan pengetahuan bidang khusus.
5. Human skill (ketrampilan manusia) adalah kemampuan untuk bekerjasama, memahami dan memotivasi oranglain sebagai individu dalam kelompok.
6. Conceptual skill (ketrampilan konseptual) adalah kemampuan untuk mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua kepentingan dan aktivitas organisasi
Proses Manajemen
Proses adalah cara sistematik yang sudah ditetapkan dalam melakukan kegiatan.:
1. Planning (merencanakan) adalah proses menetapkan sasaran dan tindakan yang perlu untuk mencapai tujuan. Rencana juga merupakan pedoman untuk:
a. Organisasi memperoleh & menggunakan sumberdaya yg diperlukan untuk mencapai tujuan.
b. Anggota organisasi melaksanakan aktivitasnya konsisten dengan tujuan dan prosedur yang sudah ditetapkan
c. Memonitor
dan mengukur kemajuan untuk mencapai tujuan, sehingga untuk mencapai
tujuan, sehingga tindakan korektif dapat diambil bila kemajuan tidak
dihasilkan
1. Organizing (mengorganisasi)
adalah proses memperkerjakan dua orang/lebih untuk bekerjasama dgn cara
terstruktur guna mencapai sasaran spesifik atau beberapa sasaran
2. Leading (memimpin)
adalah proses mengarahkan danmempengaruhi aktivitas yang berkaitan
dengan pekerjaan dari anggota kelompok atau seluruh organisasi
3. Controlling (pengendalian)
adalah proses untuk memastikan bahwa aktivitas sebenarnya sesuai dgn
aktivitas yg direncanakan. Fungsi pengendalian melibatkan beberapa
elemen :
a. Menetapkan standar prestasi kerja
b. Mengukur prestasi saat ini
c. Membandingkan prestasi ini dengan standar yang telah ditetapkan
d. Mengambil tindakan korektif bila ada deviasi yang dideteksi
Mengapa Belajar Teori Manajemen
Theory (teori)
adalah sekelompok asumsi yang masuk akal dikemukakan untuk menjelaskan
hubungan antara dua fakta atau lebih yang dapat diamati serta
menyediakan dasar yang mantap untuk memerkirakan peristiwa pada masa
depan:
1. Teori memberikan fokus yang mantap untuk memahami apa yang kita alami.
2. Teori mempermudah kita berkomunikasi dengan efisien dan dengan demikian bergerak kearah hubungan yang semakin kompleks
Teori membuat kita - bahkan, menantang kiata – untuk terus belajar mengenai dunia kita
Evolusi Teori Manajemen
1. Aliran manajemen ilmiah
Scientific
managemen theory (teori manajemen ilmiah) adalah pendekatan manajemen,
dirumuskan oleh Frederick A Taylor dan kawan-kawan antara tahun 1890 dan
1930, yang mencoba menerangkan secara ilmiah metode terbaik untuk
melaksanakan tugas apapun, dan untuk menyeleksi, melatih dan memotivasi
pekerja.
2. Aliran Teori organisasi klasik
Classical
organization theory (teori organisasi klasik) adalah Suatu usaha,
dipelopori oleh Henry Fayol untuk mengenali prinsip-prinsip dan
ketrampilan yang mendasari manajemen efektif.
3. Aliran Tingkah laku organisasi adalah manusia / neo klasik (kebutuhan)
Behavior
school (aliran tingkah laku) adalah sekelopok sarjana manajemen yang
terlatih dalam bidang sosiologi, psikologi serta bidang-bidang terkait,
yang menggunakan keanekaragaman pengetahuan mereka untuk memahami dan
menjalankan manajemen organisasi secara efektif.
4. Aliran ilmu manajemen
Managemen
scince school (aliran ilmu manajemen) adalah Pendekatan masalah
manajemen dengan penggunaan teknik matematik untuk membuat model,
menganalisa dan menyelesaikannya.
*bapak ahli manajemen adalah Frederick A Taylor
PERENCANAAN
Arti Perencanaan:
Keseluruhan
proses pemikiran dan penentuan secara matang dari hal-hal yang
dikerjakan di masa yang akan datang, dalam rangka pencapaian tujuan.
Fungsi perencanaan:
Yakni memilih arah yang paling tepat untuk mencapai hasil yang optimal
Mengapa Perencanaan harus dibuat:
· Setiap kita hendak mencapai tujuan dengan baik, berhasil dan berdaya guna, maka fungsi perencanaan menjadi penting
· Tahapan kegiatan yang akan kita lakukan perlu ditetapkan atau direncanakan
• Untuk menetapkan disiplin
• Untuk melindungi kita dari hambatan
• Memberi arah dasar untuk selalu menilai diri
SYARAT PERENCANAAN
- Apa saja yang mau dilakukan?
- Mengapa/tujuan/alasan melakukan sesuatu?
- Siapa saja yang akan melakukan dan siapa dan apa yang akan jadi sasara?
- Kapan dilaksanakan?
- Dimana dilaksanakan?
- Bagaimana langkah dan tahapan dari kegiatan?
SYARAT UNTUK MERENCANAKAN PROGRAM
- Mengenali dan mengerti kebutuhan yang akan direncanakan
- Tujuan yang jelas (pendek-menengah-panjang)
- Ada rangkaian kegiatan yang jelas
- Lingkungan yang nmendukung
- Waktu yang memungkinkan
PENERAPAN PERENCANAAN
Tidak adanya perencanaan yang baik, maka dapat menimbulkan:
Pemborosan yang berlebihan
Pembelian baran-bahan yang tidak jelas
Kehabisan uang
Kebutuhan tidak terbeli, tenaga dan waktu terbuang percuma.
Langkah-langkah pembuatan
perencanaan
1. Penguasaan terhadap masalah yang hendak direncanakan.
2. Tetapkan tujuan untuk membantu dalam pemenuhan kebutuhan
3. Menetapkan sasaran
4. Membuat desain rencana kegiatan
5. Menyusun anggaran belanja program
Perbedaan Anggaran
1. Anggaran Pemerintah = Menyusun pengeluaran semua pemerintah baru dicarikan pemasukan. Anggaran harus seimbang
2. Anggaran perusahaan = dari pemasukan dulu baru dialokasikan ke pengeluaran karena perusahaan tidak ingin mengambil resiko
PERLUNYA PENGORGANISASIAN DI ORGANISASI
- Tanpa rencana manajer tidak dapat mengetahui bagaimana mengorganisasikan orang dan sumber daya secara efektif. Mereka mungki bahkan tidak mempunyai ide yang jelas mengenai apa yang perlu mereka organisasikan.
- Tanpa rencana, manajer dan bawahannya hanya mempunyai peluang kecil untuk mencapai sasaran atau mengetahui kapan dan dimana mereka keluar dari jalur.
KRITERIA PENILAIAN EFEKTIVITAS PERENCANAAN
Beberapa kriteria yang digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan antara lain:
- Kegunaan,
- ketepatan dan obyektivitas
- Ruang lingkup
- Efektivitas biaya
- kuntabilitas, dan ketepatan waktu
Perencanaan Strategik versus Perencanaan Operasional
Perencanaan Operasional
|
Perencanaan Strategik
| |
Pusat bahasan
|
Masalah-masalah pengoperasian
|
Kelangsungan dan pengembangan jangka panjang
|
Sasaran
|
Laba sekarang
|
Laba di waktu yan akan datang
|
Batasan
|
Lingkungan sumber daya sekarang
|
Lingkungan sumber daya waktu yang akan datang
|
Hasil yang diperoleh
|
Efisiensi dan stabilitas
|
Pengembangan potensi mendatang
|
Informasi
|
Dunia bisnis sekarang
|
Kesempatan diwaktu yang akan datang
|
Organisasi kepemimpinan
|
Birokrasi/stabil Konservatif
|
Kewiraswastaan/fleksibel mengilhami perubahan radikal
|
Pemecahan masalah
|
Berdasarkan pengaaman masa lalu
|
Antisipasi, menemukan pendekatan-pendekatan baru
|
Resiko rendah
|
Resiko tinggi
|
PROSES PEMBUATAN KEPUTUSAN
Tahap 1 : Pemahaman dan Perumusan Masalah
Tahap 2 : Pengumpulan dan analisis Data yang relevan
Tahap 3 : Pengembangan Alternatif-alternatif
Tahap 4 : Evaluasi alternatif-alternatif
Tahap 5 : Pemilihan alternatif tertbaik
Tahap 6 : Implementasi Keputusan
Tahap 7 : Evaluasi hasil-hasil Keputusan
ORGANIZING
Organizing
berarti penentuan, pengelompokkan serta pengaturan dari pada berbagai
macam aktivitas yang dianggap perlu, untuk mencapai tujuan-tujuan,
menyeluruh orang melaksanakan aktivitas-aktivitas tersebut.
BAGAIMANA CARA BERORGANISASI
- Ketahuilah tujuan
- Bagi-bagilah pekerjaan, yang harus dilaksanakan dalam sejumlah aktivitas-aktivitas komponen.
- Kelompokkanlah aktivitas-aktivitas tersebiut hingga kesatuan-kesatuan yang praktis.
- Untuk asetiap aktivitas atau kelompok aktivitas yang akan dilaksanakan, supaya digariskan denga jelas, tugas yang harus dilaksanakan dan setelah itu sediakanlah alat-alat fisik serta lingkungan yang dibutuhkan.
- Pekerjakanlah personil yang kompeten
- Delegirlah otoritas yang perlu, kepada personil yang akan diberi tugas.
DEPARTEMENTASI
Pengorganisasian
adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif
antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secra efisien dan
demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas
tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau
sasaran tertentu.
ALAT-ALAT DEPARTEMENTASI
Alat-alat pokok departementasi mencakup departementasi menurut :
1. Fungsi 2. Produk 3. Daerah 4. Pembeli 5. Proses 6. Kelompok tugas 7. Matriks
DEPARTEMENTASI MENURUT FUNGSI
Biasanya digunakan untuk tingkat-tingkat organisasi puncak dan bagian bawah.
DEPARTEMENTASI MENURUT PRODUK
Disini
menekankan pada manfaat pengetahuan khusus dan dianjurkan adanya
tingkat tertentu spesialisasi. Contoh Toserba yang diisahkan menurut
produk.
DEPARTEMENTASI MENURUT DAERAH
hal
ini dilakukan bila jarak dekat dengan kondisi-kondisi lokal ternyata
memberikan keuntungan, contohnya biaya rendah dan kesempatan untuk
menarik keuntungan daripada kondisi lokal
DEPARTEMENTASI MENURUT PRIBADI
Titik
berat diletakkan atas kempuan untuk lebih baik melayani pembeli
produk/jasa maka sebaiknya dilakukan dengan departementasi ini. Contoh,
bank pemberi kredit, pembagian yang lazim adalah:
1. Pinjaman kepada pengecer dan para grosir
2. Pinjaman kepada para produsen
DEPARTEMNTASI MENURUT PROSES
Digunakan
bila mesin atau alat yang digunakan memerlukan skill yang khusus untuk
menjalankannya, ataupun kapasitasnya demikian besar sehingga tidak
memungkinkan dilakukan pembagian secara organisatoris. Ataupun yang
memiliki fasilitas teknis yang mengharuskan adanya suatu lokasi secara
terkonsentrasi.
WEWENANG DAN KEKUASAAN
Wewenang adalah
hak untuk melakukan sesuatu atau memerintah orang lain untuk melakukan
atau tidak melakukan sesuatu agar tercapai tujuan tertentu.
Kekuasaan
adalah kemampuan untuk mempengaruhi individu, kelompok, keputusan atau
kejadian. Wewenang tanpa kekuasaan atau kekuasaan tanpa wewenag akan
menyebabkan konflik dalam organisasi.
Mengapa pendelegasian wewenang perlu di lakukan ?
DELEGASI WEWENANG
Adalah
proses dimana para manajer mengalokasikan wewenang ke bawah kepada
orang yang melapor kepadanya. 4 kegiatan terjadi ketika delegasi
dilakukan:
PENGORGANISASIAN
Pengorganisasian
adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang efektif
antara orang-orang, hingga mereka dapat bekerja sama secra efisien dan
demikian memperoleh kepuasan pribadi dalam hal melaksanakan tugas-tugas
tertentu dalam kondisi lingkungan tertentu guna mencapai tujn atau
sasaran tertentu.
SENTRALISASI DAN DESENTRALISASI
KEUNTUNGAN SENTRALISASI
- Pemimpin puncak memperoleh kekuasaan serta prestise.
- Dibantu oleh uniformitas kebijaksanaan-kebijaksanaan, praktek dan keputusan.
- Para ahli yang ada dimanfaatkan secara penuh.
- Dapat dihindari duplikasi fungsi.
- Bahaya adanya tindakan yang menyimpang dikurangi
- Tidak diperlukan prosedur serta praktek-praktek pengawasan yang berbelit.
KEUNTUNGAN DESENTRALISASI
- Menekankan delegasi pembuatan keputusan dan mengurangi beban para top managers.
- Dirangsang perkembangan kaum generalis daripada kaum spesialis sehingga membantu kenaikan pangkat orang yang bersangkutan ke posisi manager umum
- Orang cepat mengenal aspek-aspek penting pekerja khusus.
- Effisiensi bertambah.
- Untuk perusahaan multi-unit yang berkaitan dengan perpencaran geografis, dapat mencapai keuntungan maksimal daripada kondisi lokal masing-masing.
- Rencana dapat dicoba secara eksperimental pada pabrik tertentu, kemnudian dimodifikasi dan dibuktikan.
ACTUATING
Tindakan
untuk mengusahakan agar anggota kelompok, suka/berusaha untuk mencapai
sasaran-sasaran agar sesuai dengan perencanaan mangerial, dan
usaha-usaha organisasi.
Pentingnya actuating
Actuating
merupakan bagian penting, dari proses management berlainan dengan
ketiga fungsi manajemen lainnya. Actuating khususnya berhubungan dengan
orang-orang. Bahkan banyak managers praktik, beranggapan bahwa Actuating
merupakan intisari management.
Prinsip Actuating
Usaha
Actuating baik normal dicari dengan jalan memperlakukan pekerja sebagai
manusia dengan jalan merangsang pertumbuhan serta perkembangan mereka
mengusahakan adanya keinginan untuk malampaui pihak lain. Menghargai
pekerjaan yang diselesaikan dengan baik dan mengusahakan adanya unsur
keadilan tanpa pilih kasih (fai play)
Mencapai Actuating managerial yang efektif
Ada beberapa petunjuk untuk mencapai motivasi yang efisien, dalam bidang management, diantaranya:
- Usaha agar orang-orang merasa dirinya penting
- Usahakanlah untuk mengetahui perbedaan-perbedaan individu.
- Usahakan agar saudara menjadi pendengar yang baik.
- Hindarkan timbulnya perdebatan-perdebatan.
- Hormatilah perasaan orang lain.
- Gunakanlah pertanyaan/percakapan untuk mengajak orang-orang bekerja keras.
- Janganlah berusaha untuk mendominir.
- Ingatlah bahwa kebanyakan orang-orang adalah tamak.
- Praktekanlah management partisipatif
- Berikanlah perintah-perintah jelas dan lengkap.
- Gunakanlah instruksi-instruksi
- Selenggarakan pengawasan (supervisi) yang efektif.
KEPEMIMPINAN
• Seni mempengaruhi sikap dan mengarahkan pendapat orang dengan dasar kepatuhan, kepercayaan, hormat dan kerja sama yang bersemangat dalam mencapai tujuan bersama.
• Orang yang menerapkan prinsip dan teknik yang memastikan motivasi, disiplin dan produktivitas dalam mencapai tujuan bersama.
• Kekuasaan yang melibatkan hubungan dengan orang lain.
• Pemberi kemudahan yang membantu melancarkan pencapaian tujuan.
JADI :
• Seseorang menjadi pemimpin apabila memiliki anggota.
• Pemimpin, diperlukan oleh anggota agar dapat mencapai tujuan yang disepakati bersama.
• Pemimpin akan diikuti bahwa sang pemimpin karena anggota berpendapat bahwa sang pemimpinan itu benar, karenanya perlu diikuti.
PRINSIP KEPEMIMPINAN
- Tentukan sasaran dan tujuan bersama anggota kelompok.
- Bantua anggota untuk mencapai tujuan/sasaran kelompok.
- Koordinasi kegiatan kerja.
- Bantu anggota agar dapat menyesuaikan diri dengan kelompok.
- Tunjukkkan bahwa orientasi kita adalah kelompok, bukan perorangan.
- Tunjukkan perhatian manusiawi.
GAYA KEPEMIMPINAN
Otokratis:
Membuat keputusan sendiri (kekuasaan terpusat) yang dipaksakan.
Berwenang penuh : anggota ketakutan
Bertanggung jawab sendiri.
Pengawasan bersifat ketat, langsung dan tepat.
Komunikasi top down
Dapat menjadi otokratis kebapakan
(anggota ditangani efektif, pemimpin memberi perintah dan pujian,
anggota dituntut loyal)
Demokratis/partisipatif
Ada konsultasi dengan anggota→ anggota dapat memberi sumbangan saran.
Komunikasi 2 arah lancar.
Pemimpin bertanggung jawab dalam mengambil keputusan.
Kondisi organisasi yang kondusif untuk belajar mampu memantau prestasi
diri sendiri, berani mencoba tata kerja baru.
Kendali bebas
Memberi kekuasaan kepada anggota untuk memecahkan masalah
dan mengembangkan diri.
TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
Teori pendekatan perilaku; Teori X dan Y dari Douglas McGregor
McGregor mengemukakan bahwa strategi kepemimpinan dipengaruhi anggapan seorang pemimpin tentang sifat dasar manusia.
Pertama, anggapan-anggapan yang kemudian disebut sebagai teori X meliputi:
- Rata-rata pembawaan manusia malas atau tidak menyukai pekerjaan.
- Orang harus dipaksa, diawasi, diarahkan atau diancam dengan hukuman.
- Rata-rata manusia lebih menyukai diarahkan, ingin menghindari tanggung awab.
Kedua anggapan yangdisebut sebagai teori Y meliputi:
- Penggunaan usaha fisik dan mental dalam bekerja adalah kodrat manusia.
- Pengawasan dan ancaman hukuman eksternal bukanlah tujuan organisasi.
- Keterikatan pada tujuan merupakan fungsi dari penghargaan yang berhubungan dengan pretasi mereka.
- Rata-rata manusia, dalam kondisi yang layak, belajar tidak hanya untuk menerima tetapi mencari tanggung jawab.
- Ada kapasitas besar untuk mencari imajinasi.
- Potensi intelektual rata-rata manusia hanya digunakan sebagian saja dalam
KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi yang paling efektif adalah penting bagi para manajer, paling tidak untuk dua alasan:
Komunikasi
adalah proses malalui mana fungsi-fungsi manajemen perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan dapat dicapai.
Komunikasi adalah kegiatan untuk mana para manajer mencurahkan sebagian besar proposi waktu mereka.
SALURAN KOMUNIKASI DALAM ORGANISASI
Komunikasi Vertikal
Terdiri
atas Komunikasi ke atas dari ke bawah sesuai dengan perintah.
Komunikasi ke bawah di mulai dari manajemen puncak kemudian ke bawah
malalui tingkatan-tingkatan manajemen sampai karyawan dan personalia
paling bawah. Maksud utama komunikasi ke bawah adalah untuk memberi
penagrahan, informal, instruksi, nasehat/saran dan penilaian kepada
bawahan serta memberikan informasi kepada para anggota organisasi
tentang tujuan dan kebijakan organisasi.
Manajemen seharusnya tidak hanya memusatkan perhatian pada usaha Komunikasi ke bawah, tetapi juga komunikasi ke atas.
Fungsi Komunikasi ke atas untuk mensuplai informasi kepada tingkatan manajemen atas tentang apa yang terjadi pada tingkat bawah.
Bentuk
Komunikasi seperti “pintu terbuka” sistem Komunikasi informal, survay
sikap, dewan manejemen karyawan, atau sistem inspektur jenderal
dirancang untuk memudahkan komunikasi ke atas ke manajemen puncak.
Komunikasi horisontal atau lateral
Komunikasi horisontal atau lateral meliputi hal-hal sebagai berikut:
1. Komunikasi diantara para anggota dalam kelompok kerja yang sama.
2. Komunikasi yang terjadi antara dan diantara departemen tingkatan organisasi yang sama pada
Bentuk Komunikasi ini bersifat koordinatif, dan merupakan hasil
dari konsep spesialisasi organisasi., sehingga Komunikasi ini dirancang
guna mempermudah koordinasi dan penanganan masalah.
Komunikasi Diagonal
Komunikasi diagonal merupakan kombinasi yang mendorong secara menyilang rantai perintah organisasi. menerima tetapi mencari tanggung jawab.
MOTIVASI
Pengertian
Motivasi
diartikan sebagai kemampuan untuk berbuat sesuatu. Motivasi seseorang
tergantung kepada kekuatan motifnya. Motif adalah kebutuhan, keinginan,
dorongan atau impus. Mc Clellandmengkategorikan tiga motif individu
yakni motif berafiliasi, berkuasa, dan berprestasi.
TEORI ISI
Teori hirarki kebutuhan Abraham Maslow
Kebutuhan
manusia dapat disusun dalam satu hirarki dari kebutuhan terendah sampai
tertinggi. Kedua, bahwa kebutuhan yang telah terpuaskan berhenti
menjadi motivator utama dari perilaku.
Dalam
hirarkhi Maslow kebutuhan yang harus terpenuhi adalah kebutuhan
fisiologi seperti makan-minum, perumahan, seks dan istirahat. Kebutuhan
yang lebih tinggi berikutnya adalah kebutuhan akan rasa aman, kebutuhan
ketiga yakni kebutuhan sosial: cinta, persahabatan dan kekeluargaan.
Kebutuhan berikutnya yakni aktualisasi dan pemenuhan diri pada tingkat
kelima.
DASAR-DASAR PENGAWASAN
Pengawasan adalah proses untuk menjamin bahwa tujuan organisasi dan manajeman tercapai. Definisi pengawasan oleh Robert J. Mockler berikut ini telah memperjelas unsur-unsur esensial proses pengawasan.
Pengawasan manajeman
adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar pelaksanaan
dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan
balik, membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan
sebelumnya dan mengukur penyimpangan-penyimpangan serta mengambil
tindakan koreksi yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya
perusahaan dipergunakan dengan cara paling efektif dan efisien dalam
pencapaian tujuan-tujuan perusahaan
TAHAP-TAHAP DALAM PENGAWASAN
- Penetapan standar pelaksanaan
- Penentuan pengukuran pelaksanaan kegiatan
- Pengukuran kegiatan pelaksanaan kegiatan nyata
- Menetapkan standar petunjuk dan hasil
- Menetapkan jaringan informasi dan umpan balik
- Menilai informasi dan mengambil tindakan koreksi
ALAT BANTU PENGAWASAN
Mangement By Exception (MBE),
atau prinsip pengecualian, memungkinkan manger untuk mengarahkan
perhatiannya pada bidang-bidang pengawasan yang paling kritis dan
mempersilahkan para karyawan atau tindakan manajemen rendah untuk
menangani variasi rutin.
Mangement-Information System (MIS)
Sistem
ini memainkan peranan penting dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
perencanaan dan pengawasan dengan efektif. MIS adalah suatu metode
formal pengadaan dan penyediaan bagi manajemen, informasi yang
diperlukan dengan akurat da tepat bagi manejeman, informasi yang
diperlukan dengan akurat dan tepat waktu untuk membatu proses pembuatan
keputusan dn memungkinkan fungsi perencanaan, pengawasan dan operasional
organisasi dilaksanakan secara efektif.
0 comments:
Post a Comment